Pandemi Covid-19
Pandemi yang disebabkan oleh virus Corona yang beralias Covid-19 mendapatkan perhatian khusus pengasuh pesantren di seluruh tanah air. Awal mulanya santri dicegah untuk pulang. Santri dan santriwati pun mematuhi perintah dari para pengasuh. Seperti biasa tetap melakukan kegiatan belajar baik di lingkungan pondok pesantren maupun bagi yang sekolahnya berada di luar lingkup pondok pesantren.
Saat pemerintah daerah mengeluarkan edaran semi lockdown yaitu himbauan untuk menjaga kondisi diri masing-masing maupun orang lain dengan cara membatasi aktivitas luar ruangan, sebagian besar pondok pesantren memberlakukan hal serupa. Yaitu dengan cara melarang santri santriwati pulang dan melarang pula orang tua menjenguk putra putrinya. Karena dijamin keamanan dan kesehatannya oleh pihak pengasuh pondok pesantren, orang tua santri dan santriwati pun tenang.


Instruksi PBNU
Saat eskalasi siaga Covid-19 meningkat, pengasuh pondok pesantren memutuskan untuk memulangkan sementara santri santriwati didikannya. Dengan pertimbangan bila karena suatu sebab ada salah satu santri atau santriwati terkontaminasi Covid-19 maka akan sulit untuk memilah mana PDP (pasien dalam pengawasan), ODP (orang dalam pengawasan), bahkan yang masih ODR (orang dalam resiko). Juga untuk mematuhi perintah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah menerbitkan Surat Instruksi nomor: 3945/C.I.34/03/2020 tentang Protokol NU Peduli Covid-19.
Salah satu pondok pesantren yang memulangkan anak-anak didiknya adalah PP (pondok pesantren) Bahrul Ulum atau yang terkenal dengan Pondok Pesantren Tambakberas. Letaknya di Dusun Tambakberas Desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Pondok Tambakberas memulangkan ribuan santri dan santriwati ke seluruh penjuru tanah air. Puluhan armada bus dikerahkan dengan biaya transportasi ditanggung oleh pihak pondok pesantren.
Wejangan Pengasuh Pondok Pesantren
Kyai Haji Hasib Wahab Hasbullah sebagai Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Tambak Beras menyampaikan bahwa pemulangan ini bukanlah liburan namun belajar di rumah untuk sementara. Pembelajaran dilakukan jarak jauh dengan memakai sarana internet.


Dihimbau pula agar santri dan santriwati sesampai di kota masing-masing langsung pulang ke rumah dan membersihkan diri untuk meminimalkan resiko tertular Covid-19.

